Rabu, 16 Januari 2013

**Seri INGGUERS

“YANG TERPILIH”
 
Petir menggelegar cetar membahana nyaris membuat syaraf2 telinga kami putus mengiringi perkataan Lala dengan segala kesadarannya dan begitu lancarnya bak air kran yg mengucur deras “ Liat aja Hen, bsok noh mreka bedua-dua tuh yg bakal maju, lu kagak.”
Entah mengapa suasana di kamar seketika hening oleh perkataannya, Gurauan antara Aku dan Ana menertawakan Heni pun terhenti seakan tercekik dengan paksa. Tak kalah hebohnya rengekan Heni yang minta dibela pun seakan diserap oleh kekuatan gaib yg langsung membuatnya tenang.

Terkecuali Tiwi yg berada memojok di kamar, authis dengan pekerjaannya sendiri, menulis ulang materi-materi yg telah dibahas di kelas pagi sampai kelas sore. Ya, dy selalu melakukannya hampir tiap malam. segala keonaran dan kegaduhan yang kami lakukan tidak akan mengganggunya ketika Tiwi melakukan hal itu, Dahsyat!!!

“Hoaaaaaaa” sepertinya sudah malem , aku tidur dulu kawan” dengan nada datar dan tenang ucapan itu terlontar dari mulut Lala mengakhiri forum gossip yg selalu tercipta setelah qta selesai melakukan shalat isya’. Yang entah tiba-tiba terhenti dengan begitu cepat hari ini.

Lala pun berlalu menuju peraduannya meninggalkan kami bertiga dengan mulut yg masih menganga, beberapa menit kemudian kesadaran kami kembali dan kami pun mengikuti jejak Lala untuk kembali ke peraduan masing2, kecuali Tiwi dengan dunianya tentunya. Entah sampai jarum jam bergerak ke angka berapa barulah Tiwi menuju peraduannya hanya Tiwi dan Allah yg tahu.
  
Terkadang forum ini bisa selesai hingga larut malam. Mungkin karena penduduk kamar sudah terlalu capek dengan aktivitas padat merayap hari ini. Hari ini memang tak seperti hari biasa. Kebanyakan hari yang kita lewati banyak terbuang dengan hal-hal baru, aneh dan tak terduga mungkin karena terlalu banyaknya waktu senggang hingga qta kerap kali tidur menjelang tengah malam,, Mungkin juga karena hr ini akhir dr paket  program bulanan kami, hem… spertinya begitu alasannya.
Ditengah keheningan malam ketika seluruh warga Ingguers terlelap dalam mimpi mereka masing-masing,  suara berbisik “Parenting is… parenting is….” merusak rangkaian mimpi Tiwi, hanya Tiwi yang tersadar tapi dia enggan untuk terbangun dan memilih untuk melanjutkan mimpinya.
 
******
“Buruan na…………………. dah limit nie ntar telat,” aku meneriaki ana yg sedang mengacak-acak isi lemariny bingung karena  jilbab coklat kesayangannya raib entah kemana. 

“Tunggu erven, jilbabku tak ada lah”.
“ Ni liat jam udah jam 8 kurang 10 menit. Lu make jilbab apa ja kek, pakek lap pel jg boleh, wkwwk” cekikik Heni
“Iya hen bentar”. Setelah hampir semua isi lemari teracak-acak terlihatlah seongok kain coklat, “Nah, ini dia Alhamdulillah ketemu.”
“Cpek deh” fiuh…….

******

“Yuuuuuu mari qta goessssssssss”
 
Seperti biasa Heni dengan penuh semangat selalu terdepan dalam menggoes, entah knapa dy tergila-gila dengan goes, fiuh….. Disusul Aku dan Ana yg harus berusaha ngikuti ritme heni untuk keutuhan rumah tangga sungguh sangat terpaksa,… Dengan gaya low profil nya Tiwi tahu berapa kecepatan yg harus ditempuh agar dia tepat waktu sampai kelas jadi dia tahu benar tidak akan berpengaruh signifikan diurutan berapa kamu jika jarak antara kami hanya terpaut tak lebih dari satu meter. Selalu dan selalu Lala ada diurutan paling belakang dengan gaya layaknya putri raja dengan segala keterpaksaan harus berpeluh-peluh mengayuh sepeda, Lala sangat benci mengeluarkan keringat, hem…m “Apa dosaku hingga semua ini terjadi pada ku”, mungkin itu adalah suara hatinya. 
******
“Class, are you ready for today”  Suara Miss. Bunga menggema keseluruh ruangan.
“Exactly Miss….” Serentak suara seisi kelas saling beradu….. Suasana gaduh pun beralih dengan ketegangan…
 
“Ok class, I will chose one by one from you to presented the last exam for this class. Today, Iam really happy cauze I ready to listen your Beautifull Paper which prepared by you the last. I wish you can show all of your capabality. The Point of this Exam is 50 % Speak English So don’t be panic or worried but don’t make me desperate. And I will choose randomly.”
 
“Yes miss..”
 
Heni duduk agak berjauhan dengan ku, tetap saja Aku masih bisa melihatnya dengan jelas wajah cantiknya kini pucat pasi, nervous, dalam menit-menit terakhir dia masih berusaha memasukkan rangkaian kalimat yang susah payah digarapnya semalam ke dalam otaknya. Jika otak seperti kereta api sudah dapat dipastikan penuh sesak dengan penumpang, overload.
 
Ana tampak santai berada disampingku sambil membuka bungkusan permen dan melahapnya, dengan tenangnya dia membuka-buka buku tulisnya dan entah apa yang dibacanya. Karena Aku yakin Ana belum sedikitpun menggarap paper untuk presentasi hari ini, begitu juga dengan Aku, he…
 
Aku sendiri melayang entah kemana, melihat sawah menghijau luas teduh tentram menenangkan tepat di depan kelas. Salah sendiri siapa suruh pintu kelas dibiarkan terbuka, entah mengapa aku selalu berfikir demikian. Bagiku pemandangan dari Sang Pencipta lebih membuat aku tertarik dan betah untuk memandangnya dibanding ikut andil dalam kegiatan kelas. Entah mengapa terkadang, aku seperti sosok Tiwi yang authis…
 
“For the first presentation is Ardi. Stand up please and come in” Diiringi applause dari seisi kelas. Yang empunya nama dengan gagah berani maju. Mungkin karena dia sudah mempersiapkannya dengan matang. Ardi adalah salah satu contoh murid penurut yang patut diteladani, tapi bagiku itu adalah hal yang membosankan, he…
 
“Class, I want you be quit and respect to your friend presentation.”
“ Ardi you have 7 minutes to explain your presentation and please start now”
“Yes miss”. Ardi memulai presentasinya dengan lancar tanpa terbata-bata. Wo..OW banged trully Amazing… Kurang spektakuler bagiku, karena wajar seorang Ardi melakukan hal itu, jadi sudah biasa aja, haha…
 
Satu demi satu penghuni kelas dipanggil secara acak, dan presentasi demi presentasi berlalu. Tanpa sadar jarum jam bergerak di angka Sembilan kurang seperempat. 

Tak satupun dari nama penghuni Ingguers yang dipanggil. Kalau melihat jam yang sedikit demi sedikit berjalan, kemungkinan hanya dua orang lagi yang akan maju untuk presentasi. Dan sisanya akan dilanjutkan besok pagi.
 
Tiba-tiba berhembus angin dingin ke arah Ana dan Aku. Sriiiiiiiiiiiing…………. Angin apa ini batinku.
 
“And for the next is….. Miss. Ana come in.”
 

Sontak wajah Ana terkejut keheranan “ What????? Ana??? Iam Miss??? be wrong maybe?” lengan Ana menyikut lenganku. Meminta kepastian, apakah benar namanya yang dipanggil. “ Sepertinya benar itu namamu yang dipanggil Miss. Bunga. Udah biasa aja just think this little presentation” ucapku membenarkan.
 

“Lu gak ngerti perasaan gw ven…..”
 

“Yes, Miss Ana come to in front of class. Why do you so surprise?”
“I didn’t prepared yet Miss.” dengan lugunya Ana menjawab.
“Its your responsibility, just come in and make it be fun don’t be worried I cant punish you.”
“Just 50 % English kan, Okey Miss,,,”
“Sure, Applause for Miss Ana.”
 

“Bismillah. Assalamualaykum class.”
“Today, I will presentation about Disorder. Do you know disorder?”
“No……………” Serentak kelas menajwab
“I will explain what is Disorder and all about it. Disorder is one of mental disease… bla… bla….”
 

Meski tanpa konsep dan terbata-bata Ana tetap yakin bisa menyelesaikan presentasiny. Aku salut dengan keyakinannya. Huray…….
 

Entah suasana hatiku berubah dan entah mengapa ritme detak jantungku mulai tak beraturan saling bertabrakan dan melaju dengan keras saat Ana memulai presentasinya. Tanpa sadar Aku melakukan hal diluar kendaliku, Lembaran-lembaran Kertas yang berada tepat di depan ku perlahan berubah menjadi puing-puing dan perlahan satu persatu serpihan itu jatuh ke lantai yang sebelumnya mendarat di ujung kakiku.
 

“Miss Erven, are you okey? nerveous?” tanya seorang teman kelas ku yang tak sengaja memperhatikan keganjalan yang terjadi pada orang yang tepat berada disampingnya.
 

Sontak Aku terkejut, kesadaranku pun kembali. “ Aku? nerveous? enggak lah ngapain juga, biasa aj” jawabku enteng.
 

“Nah, itu napa kok nyobek2 kertas, ngotorin lantai miss.”
“Eh,,,,, He,,he,,,,” barulah Aku sadar atas perbuatanku. Emang aku nervous y? tanyaku dalam hati. hem…. Bukan gw banged deh, ternyata sungguh melelahkan perasaan ini.
 

“Enough from me, Thank you for your attention and wassalamualaikum wr wb.”
 

“Give Applause to Miss Ana. Your presentation is good Miss…” Komentar Miss Bunga
 

Riuh menyoraki Ana yg mendapat pujian dari Miss. Bunga.
Entah mengapa degukan jantungku kian lama kian keras dan kencang….
 

“Ven,,,, aku deg-degan banged…. alhamdulillah akhirnya selesai juga.” Tegur ana menghampiriku.
“Oh, iya selamat y…” jawabku singkat tanpa ekspresi
“Lu, knapa ven kok keliatan bengong.”
“Oh iya ya, enggak kok, aku dengerin presentasimu tadi, bagus kok.” Sebenernya itu perkataan hanya untuk menghibur nya saja, he….
 

“Waow, I think today become faster.” Suara merdu Miss. Bunga menyudahi keriuhan kelas
“But I think its oke if I chose one person again before we close our class today.”
 

Hem,,,,, siapa ya yang jadi korban terakhir????? tanya ku pada diriku sendiri yang lagi deg…deg…an
 

Apakah???????? belum sampai aku menjawab pertanyaanku sendiri Miss. Bunga menyelesaikan perkataanya, “For the last performan”
 

“ I choose…… Miss…… Erven…. Pliss stand up and Come in.”
 

Kyaaaaaaaaaaaaa…………. Serasa melayang entah kemana pikiranku mendengar Nama itu terucap dari mulut Miss. Bunga. Aku merasakan jantungku terdorong meloncat terjun payung bebas. Mulutku keluh dan pastinya muka kece ku berubah jadi pucat pasi, iks…
 

Ternyata kegelisahanku serta pertanyaanku baru saja terjawab, karena namakulah yang keluar menutup pertemuan kelas hari ini.
 

“I am Miss?” tanyaku meyakinkan
“Why do you so like as Miss.. Ana?”
“Whats wrong”
“Cauze I didn’t prepared too.” He,,,,,
 

Sekarang barulah Aku mengerti benar bagaimana perasaan Ana ….
Dengan gaya Stay cool yang dipaksakan Aku memberanikan diri, perlahan kukuatkan langkah-langkah kecilku menuju ke depan kelas. Seakan berjalan berkilo-kilo meter yang kutempuh, Mengapa langkahku begitu beraaaaaaaaaaat sekali.
 

“Miss, don’t be desperated by me ya.”
“Hem,,,, Okey.” Fiuh terdengar hembusan panjang nafas dari Miss. Bunga
 

“Assalamualaykum,” Sapa ku yang terdengar berat
“Em,,,, Class today I will explain about Bee.”
“Em,,,,,,I am sorry if I cannot explain more detail or not be perfect cauze I didn’t prepared yet… he….he…” Fiuh,,,, Aku pun menghela nafas panjaaaaaaaang.
“Em,,,Bee………. is…………. the complicated animal.”
“Em,,,, Beee…….. have many varian.”
“Em,,, Beeee………  included by their job.”
“Em,,,,The………….. first…….. is Queen Bee…… the job is………………… bla………. bla……………” Aku memulai presentasi dengan gaya mencoret-coret papan tulis gak jelas.
 

Seakan jarum jam enggan meninggalkan tempatnya. Tuhanku….Kapan ini akan berakhirrr……??? %*&*
 

“Okey, Miss Erven I think enough for your presentation. Your time is over.” Dengan senyuman “Sesuatu” nya syahrini akhirnya dengan berat hati Miss Bunga menghentikan presentasiku yang bagaikan semangka jatuh dari lantai 50.
 

Sepertinya setiap kata yang keluar dari mulutku membutuhkan waktu 1 menit,,, sehingga sebenernya lebih banyak diriku berkata Em…. dan terus mencoret-coret papan tulis dibanding kalimat yang keluar dari mulutku.
 

“Okey, class , I think my presentation is over, thanks for your attention and wassalamualaykum.”
 

“ Thanks Miss…” Lemah lunglai rasanya aku kembali ke tempat duduk.
 

“Give applause to Miss. Erven…..”
 

“Okey class, I think finish for today. I wish your Presentation be better tomorrow and Wassalamualaikum wr wb.”
 

“Waalaykumsalam wr wb.”
Kelas pun ditutup…



*****