Rabu, 22 Januari 2014

Global warming Vs Flood (6)



Mekanisme Terjadinya Kejadian Banjir           
Terjadinya banjir tidak lepas dari siklus hidrologi atau siklus air. Apabila pada siklus air berjalan normal dan sesuai dengan system yang berlaku di alam, kemungkinan banjir akan sangat kecil. Akan tetapi aktivitas manusia menjadi penyebab utama terganggunya siklus air dn mengakibatkan banjir.





                     

Gambar 2.8. Siklus Hidrologi atau Siklus Air

Siklus air dimulai dari matahari yang memanaskan air di permukaan bumi  sehingga terjadi penguapan air yang terdiri atas dua jenis yang pertama evaporasi (penguapan yang terjadi pada air permukaan, seperti Laut, Danau, dan Sungai) dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini, air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang menguap berasal dari lautan. Yang kedua evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
Setelah air tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan membentuk kabut. Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Awan yang terbentuk akan berpindah ke tempat tertentu (tempat yang memiliki suhu lebih dingin), proses ini disebut Transportasi.
Partikel awan bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit sebagai presipitasi. Beberapa presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat terakumulasi sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun. Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut dan daerah aliran sungai. Setelah itu kembali ke siklus air.
Sebagian lagi air masuk ke dalam Tanah, prosesnya sebagai berikut:
     -  Air ini mengalami proses Infiltrasi, yaitu gerakan air hujan menembus permukaan tanah.          
     -   Air ini mengalami proses Perkolasi, yaitu proses penyaringan air melalui pori-pori halus tanah.
     -   Pada kedalaman tertentu air ini akan membentuk Aliran Air Dalam Tanah, yaitu air yang mengalir di dalam tanah akibat adanya Lapisan Tanah Kedap air dibawahnya.
     -   Air Dalam Tanah ini bisa muncul kembali di permukaan tanah berupa mata air, yang akhirnya bisa menjadi Sungai, dan sungai ini nantinya mengalir ke Danau atau ke Laut.
            Peristiwa banjir terjadi ketika pada proses presipitasi, debit air yang jatuh ke permukaan bumi terlalu banyak akan tetapi sistem daerah aliran sungai  sudah terganggu akibat aktivitas manusia. Selain itu, ditambah dengan air yang masuk dalam tanah tidak berjalan optimal akibat aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Sedangkan pada peritiwa banjir bandang sedikit berbeda karena banjir bandang aliran air yang deras dan pekat disertai dengan muatan masif bongkah-bongkah batuan dan tanah yang berasal dari arah hulu sungai. Selain berbeda dari segi muatan yang terangkut di dalam aliran air tersebut, banjir bandang ini juga berbeda dibandingkan banjir biasa. Sebab, dalam proses banjir ini, terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba dan cepat meskipun tidak diawali dengan turunnya hujan. Gambar 2.9. Merupakan gambaran proses terjadinya banjir bandang.




Gambar 2.9. Proses terjadinya banjir bandang