Mekanisme Terjadinya Kejadian Banjir
Terjadinya
banjir tidak lepas dari siklus hidrologi atau siklus air. Apabila pada siklus
air berjalan normal dan sesuai dengan system yang berlaku di alam, kemungkinan
banjir akan sangat kecil. Akan tetapi aktivitas manusia menjadi penyebab utama
terganggunya siklus air dn mengakibatkan banjir.
Gambar 2.8. Siklus Hidrologi atau
Siklus Air
Siklus air
dimulai dari matahari yang memanaskan air di permukaan bumi sehingga terjadi penguapan air yang terdiri
atas dua jenis yang pertama evaporasi (penguapan yang terjadi pada air permukaan,
seperti Laut, Danau, dan Sungai) dalam samudra dan laut. Akibat pemanasan ini,
air menguap sebagai uap air ke udara. 90 % air yang menguap berasal dari
lautan. Yang kedua evapotranspirasi air terjadi dari tanaman dan menguap dari
tanah yang menambah jumlah air yang memasuki atmosfer.
Setelah air
tadi menjadi uap air, Arus udara naik mengambil uap air agar bergerak naik
sampai ke atmosfir. Semakin tinggi suatu tempat, suhu udaranya akan semakin
rendah. Nantinya suhu dingin di atmosfer menyebabkan uap air mengembun menjadi
awan. Untuk kasus tertentu, uap air berkondensasi di permukaan bumi dan
membentuk kabut. Arus udara (angin) membawa uap air bergerak di seluruh dunia. Awan
yang terbentuk akan berpindah ke tempat tertentu (tempat yang memiliki suhu
lebih dingin), proses ini disebut Transportasi.
Partikel awan
bertabrakan, tumbuh, dan air jatuh dari langit sebagai presipitasi. Beberapa
presipitasi jatuh sebagai salju atau hail, sleet, dan dapat terakumulasi
sebagai es dan gletser, yang dapat menyimpan air beku untuk ribuan tahun.
Snowpack (salju padat) dapat mencair dan meleleh, dan air mencair mengalir di
atas tanah sebagai snowmelt (salju yang mencair). Sebagian besar air jatuh ke
permukaan dan kembali ke laut dan daerah aliran sungai. Setelah itu kembali ke
siklus air.
Sebagian lagi
air masuk ke dalam Tanah, prosesnya sebagai berikut:
-
Air ini mengalami proses Infiltrasi, yaitu gerakan air hujan menembus
permukaan tanah.
-
Air ini mengalami proses Perkolasi, yaitu proses penyaringan air melalui
pori-pori halus tanah.
-
Pada kedalaman tertentu air ini akan membentuk Aliran Air Dalam Tanah,
yaitu air yang mengalir di dalam tanah akibat adanya Lapisan Tanah Kedap air
dibawahnya.
-
Air Dalam Tanah ini bisa muncul kembali di permukaan tanah berupa mata
air, yang akhirnya bisa menjadi Sungai, dan sungai ini nantinya mengalir ke
Danau atau ke Laut.
Peristiwa
banjir terjadi ketika pada proses presipitasi, debit air yang jatuh ke
permukaan bumi terlalu banyak akan tetapi sistem daerah aliran sungai sudah terganggu akibat aktivitas manusia.
Selain itu, ditambah dengan air yang masuk dalam tanah tidak berjalan optimal
akibat aktivitas manusia yang merusak lingkungan. Sedangkan pada peritiwa
banjir bandang sedikit berbeda karena banjir bandang aliran air yang deras dan
pekat disertai dengan muatan masif bongkah-bongkah batuan dan tanah yang
berasal dari arah hulu sungai. Selain berbeda dari segi muatan yang terangkut
di dalam aliran air tersebut, banjir bandang ini juga berbeda dibandingkan
banjir biasa. Sebab, dalam proses banjir ini, terjadi kenaikan debit air secara
tiba-tiba dan cepat meskipun tidak diawali dengan turunnya hujan. Gambar 2.9.
Merupakan gambaran proses terjadinya banjir bandang.
Gambar 2.9. Proses terjadinya banjir
bandang