Senin, 31 Maret 2014

Global Warming Vs Flood (7-End)



Hubungan Pemanasan Global Terhadap Banjir

Pemanasan global yang terjadi di bumi berimbas pada semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan semakin sering berubah dan sulit diprediksi sehingga menyebabkan banjir di suatu daerah tetapi kekeringan di daerah lain. Perbedaan antara banjir yang pernah terjadi selama beberapa puluh tahun lalu dengan banjir yang sekarang terjadi adalah pada dimensi penyebab dan akibat banjir tersebut. Dahulu penyebab utama banjir adalah faktor alam. Sedangkan sekarang penyebab banjir menjadi semakin kompleks, bukan hanya faktor alam, tetapi faktor sosial ekonomi dan budaya. Penyebab banjir menjadi lebih besar yaitu akibat adanya perkembangan industri yang menyebaban pemanasan global dengan bertambahnya gas rumah kaca di atmosefer serta kawasan pemukiman yang tidak tidak didukung dengan teknologi pengendalian banjir yang memadai.
Menurut IPCC (1995) Pengamatan pada salah satu gas rumah kaca yang terbesar ditemukan di atmosfer yaitu karbondioksida sejak tahun 1950 menunjukkan peningkatan, akan tetapi selama periode 1991-1993 tingkat kenaikan dari C02 per tahun melambat secara substansial (level 0,5 ppmv /tahun dari lebih dari 1,5 ppmv/yr). Akan tetapi saat ini menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan karbondioksida meningkat pesat terutama pada tahun 2012. Peningkatan kadar karbondioksida di atmosfer akan berakibat pada peningkatan suhu. Suhu yang lebih tinggi dan curah hujan dapat meningkatkan fotosintesis dan pertumbuhan tanaman sehingga meningkatkan karbondioksida penyimpanan dalam vegetasi hidup dan sampah (negatif umpan balik). Sebaliknya, penyimpanan karbondioksida dalam tanah cenderung menurun dengan meningkatnya suhu akibat peningkatan tingkat dekomposisi (umpan balik positif ). Saat karbondioksida memasuki atmosfer, suhu akan meningkat, memicu peningkatan penguapan air ke atmosfer. Peningkatan kelembapan ini akan memicu hujan yang semakin deras dan semakin ekstrem.
Beberapa penelitian menyebutkan adanya pemanasan global sedikit banyak akan berdampak pada perubahan iklim dunia. Pada penelitian lain, variasi iklim sebagian besar dipicu oleh El Nino (fenomena cuaca tropis yang menghangatkan permukaan samudra pasifik timur) menyebabkan peningkatan suhu lokal dan perubahan pola dan curah hujan yang independen, di luar pengaruh pemanasan global. Akan tetapi beberapa ahli berhasil menemukan pola yang bisa mensimulasikan baik efek pemanasan global maupun El Nino yang menyatakan bahwa curah hujan ekstrem yang sensitif terhadap perubahan iklim, ternyata juga sensitif terhadap pemanasan global. Sehingga ditemukan keterkaitan antara curah hujan tropis yang ekstrem dengan perubahan temperatur dari tahun ke tahun dan perubahan iklim dalam jangka panjang.
Menurut beberapa penelitian apabila suhu bumi naik 1 derajat Celsius, hujan ekstrem di wilayah tropis akan bertambah ekstrem sebesar 10%. Sehingga pemanasan global memiliki pengaruh besar pada peningkatan intensitas hujan di wilayah tropis. Selain curah hujan yang sudah cukup tinggi di daerah tropis ditambah efek dari pemanasan global maka curah hujan akan berlipat semakin tinggi. Meningkatnya curah hujan pada wiayah tropis lebih besar dibandingkan wilayah lainnya. Sehingga risiko kejadian banjir juga semakin tinggi.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
 Selain itu, aktivitas manusia berupa penebangan hutan yang semakin meluas di berbagai negara mengakibatkan banyak pencemaran udara dan akhirnya terjadilah efek rumah kaca yang membuat suhu bumi jadi meningkat. Akibat suhu bumi yang meningkat, es di kutub banyak mencair. Akibat es kutub banyak yang mencair, luas lautan mejadi lebih lebar yang membuat penguapan air yang terjadi menjadi semakin lebih banyak.  Saat semakin banyak air yang meguap ke awan, saat terjadi kondensasi kadar curah hujan akan menjadi lebih tinggi. Ditambah dengan jumlah pohon yang sangat sedikit, penyerapan air ke tanah akan semakin berkurang dan pada akhirnya terjadi banjir. 
Apabila suhu atmosfer mengalami peningkatan, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21 (IPCC, 1995).






KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
            Penyebab terjadinya pemanasan global adalah gas rumah kaca (karbondioksida, metana, nitriokside, uap air) yang dapat terbentuk secara alami oleh alam dan dapat juga terbentuk akibat aktivitas manusia. Konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer mengalami peningkatan yang signifikan terutama karena aktivitas manusia merusak keseimbangan lingkungan dan belum optimalnya kegiatan mitigasi yang dilakukan oleh manusia. Pemanasan global sangat berpengaruh besar dalam meningkatkan curah hujan. Peningkatan curah hujan tersebut tersebut akan meningkatkan risiko terjadinya bencana banjir. Risiko kejadian banjir akan semakin meningkat dengan semakin sedikitnya jumlah pohon karena berakibat pada melemahnya daya serap air yag masuk ke dalam tanah.

 
Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan antara lain:
1. Kepada masyarakat
Hendaknya masyarakat menjaga dan merawat  lingkungan serta memiliki kesadaran untuk mengantisipasi adanya dampak pemanasan global agar banjir dapat dihindari.
2. Kepada pemerintah
Hendaknya pemerintah bersama masyarakat maupun bersama beberapa instansi yang terkait mampu memberikan kontribusi dalam mencegah dan menghadapi dampak pemanasan global. Pemerintah juga harus memberikan solusi yang terbaik dalam masalah ini, seperti mencari solusi agar penggunaan bahan bakar fosil bisa dapat diminimalisasi atau disubtitusi dengan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan, mencegah adanya kebakaran hutan dan penebangan liar. Sehingga angka kejadian banjir dapat berkurang.
3. Kepada lembaga terkait                               
Hendaknya lembaga terkait dapat menggalakkan tanam sejuta pohon sebagai salah satu tindakan mitigasi agar bencana banjir dapat dikurangi.
  







DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2009. Grafik curah hujan Indonesia. [http://www.bps.go.id]
Cambridge Dictionaries Online. 2013. Definition of Greenhouse Effect. [http://www.dictionary.cambridge.org]
Enviromental National Geographic. 2008. Global Warming, [http://environment.nationalgeographic.com/environment/global-warming/]
Intergovernmental Panel on Climate Change. 2010. Climate Change 1995 The Science of Climate Change. Cambridge of University Press, Inggris.
J. Hansen, M. Sato, R. Ruedy. 2013. Gistemp Summary Global Temperature Update Through 2012. Journal Geophys.
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. 2009. Proyeksi Kenaikan air laut. [http://kkp.go.id]
Millennium Ecosystem Assessment. 2009. Millennium Ecosystem Assessment Report.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). 2012. Greenhouse Gases. [http://ncdc.noaa.gov/cmb-faq/greenhouse-gases.php]
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA). 2013. Greenhouse Gases. [http://www.srh.noaa.gov/hgx/?n=severe_weather_awareness_flashflood]
Oxford Dictionaries Online. 2013. Definition of Global Warming.  [http://www.oxforddictionaries.com]
Oxford Dictionaries Online. 2013. Definition of Greenhouse Effect.  [http://www.oxforddictionaries.com]
Oxford Dictionaries Online. 2013. Definition of Floods.  [http://www.oxforddictionaries.com]
Ridwan dan N. Chazanah. 2013. Penanganan Dampak Perubahan Iklim Global pada Bidang Perkeretaapian Melalui Pendekatan Mitigasi dan Adaptasi. Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa SipilJurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil. Vol. 20 No. 2 Agustus 2013.
Riyanti. 2007. Strategi mengatasi Pemanasan Global. Jurnal Unimus Vol.3, No.2.   
WHO. [http://www.who.int/hac/techguidance/ems/floods/en/]