Jumat, 01 Februari 2013

** Seri Suddenly Appear


W 3272 TV


"Hem,,, diluar target" batinku., jarum jam dengan ringannya bergerak melewati angka 4,, seperti tertarik gravitasi cepat sekali waktu berlalu. Memang aku menargetkan tepat pukul 4 aku bisa menyelesaikan semua data ini. Ternyata lewat 10 menit, meski tak jauh dari perkiraan tetap saja aku merasa masih kurang efisien. Padahal aku sudah mengorbankan jam makan siangku. Karena memang terlalu penat jika pekerjaan ini yang notabenenya sudah kukerjakan dari hari senin lalu gak kunjung kelar. Overall,,,,
"ALHAMDULILLAH". Sengaja aku kejar target karena minggu ini jadwal piketku, yang mengharuskan aku masuk di hari sabtu, sebagai kompensasinya selama satu minggu ini jadwal pulangku lebih dini yaitu pukul 4 sore teng. Akibat dari pekerjaanku yang tak kunjung kelar ini, sejak hari senin lalu jadwal kepulanganku rata-rata mundur 30 menit. Hem,,,, tak apalah ini juga tak sering terjadi.

Tidak ada yang tidak biasa sebenarnya dengan perjalanan ku dari kantor sampai rumah, seperti hari ini. Hari kamis tepatnya. Cuaca tidak begitu baik saat aku akan pulang. Ya... Gerimis mengundang, tak masalah bagi ku,,, yang penting aku happy,,, aku suka dingin........  jadi memang sengaja aku tak memakai mantel, he.... Aku merasa aman meski gerimis karena aku memakai helm teropong. Banyak yang menanyakan mengapa aku memakai helm teropong, dan aku akan menjawab "aku suka helm ku, gak kena debu, gak kena hujan wajah gak kotor, dan yang pasti lebih aman karena kepalaku lebih berharga". Ckckckckckck.... Whatever lah

Saat ini sengaja Aku melaju sedikit kencang, mungkin karena cacing2 dalam perutku meronta kelaparan. Hem, jadi semangat 17 agustus untuk segera sampai di rumah. "wahai perut bersabarlah sebentar lagi,,," krux..,krucuk.... Haha.....

Melewati fly over Bungur dan Buduran adalah hal yang tak ingin kulewati, dengan menancap gas sekencang-kencangnya, memberikan sensasi tersendiri dan merasa diriku terbang tanpa sayap, hem,,,, Sungguh menyenangkan. Sedikit perbedaan antara kedua flyover itu, flyover Bungur hanya bisa dilalui motor satu shaf jadi seperti semut berentet kebelakang gitu karena memang untuk kendaraan motor hanya bisa memakai bahu jalan yang hanya bisa dilewati satu motor saja. Kesempatan kali ini pun tak kusia-siakan. Bersiap melewati flyover Bungur aku bersiap untuk ancang-ancang ku tarik gas untuk bisa mendapat posisi terdepan. Yuuuuhuuuu..... Greng..... Suara motor dari arah belakang meluncur ke sisi kiriku dan langsung merebut posisiku. Whattt!!! Siaal.... "Ni motor apaapain sih, maen srudak sruduk ngambil posisiku dari arah kiri lagi, grmmmm" sdikit memancing amarahku. "gw gak akan mau kalah kali ini, gak tau apa ni cacing2 di perut dah gak mau kompromi, sudah lama juga gw gak balapan ama orang, hem,,,, lihat saja kau" ujarku dengan nada keras

Kutancap gas lebih dan bersiap menyalipnya dari arah kanan dan usahaku sepertinya akan terlihat beberapa centimeter lagi. Suara gas semakin meninggi dari arah motor sebelahku, yang mungkin sadar kalau posisinya akan aku rebut. Jyaaaa.... Hanya meleset 10 centi doang, kalau dia gak tiba2 nyelinong lagi gak mau kalah dari aku, kalau gak jalan sedang licin aku berani nyerodok. Kya....aku harus mundur satu meter demi menjaga keseimbangan motor. Dongkol banged gw.
Secara reflek aku menengok ke arah pengendara motor vixon merah itu, "apa?.. Dy nyengir evil maknae gt terlihat puass banged, maksudeeee???"
"he, sini lu kalo berani dasar gak mau ngalah ama ceweek , blaaaa..bla..." omel ku biasa meluapkan emosi kekesalan. Itu lah enaknya pake helm teropong, bisa ngomel2 sendiri gak jelas, heeee.

Dengan berat hati aku berada di belakangnya. W 3272 TV november 2016 dengan sticker angkatan laut di plat nomorny. Memakai helm ink merah, berjaket biru dan tas melingkar di bahu kanannya. Tanpa sadar aku amatin motor yang ada tepat di depanku. Lah kok???

"Mungkin gw gak bisa nyelip di flyover tapi liat ni ntar pas turunan dan masuk jalan besar lagi". Aku pasang kuda2. Greeng.... vario ku melaju kencang dan wussssss.... Melewati noh si vixion merah "hahhaha.... Gw menang..... Lu gak bisa lawan gw". Untuk tetap berada di depan aku atur kecepatan untuk tetap bisa kencang. Dan aku tetap di depan meninggalkan dia jauh, sampai aku tak lagi bisa melihat sosoknya di kaca spion. Haha..

Whatsss,, "depan macet bgd yaks.... Ni masih di gedangan lagi masih jauuuh perjalanan gw" terpaksa aku kurangi kecepatan. Hem,, kayaknya bakal panjang ni critanya.. Yawda, dijalanin ajah. Perlahan tapi pasti aku melaju di kemacetan jalan yg belum terlihat ujungnya.

Tiba2 untuk kedua kalinya dari arah kiriku melesat vixon merah dengan kecepatan tinggi menggilas kemacetan. “Ad... dah maen nyelonong dari arah kiri aja ni orang. Untung kagak nyerempet gw. Whatss  bukannya ntuh orang yang tadi W 3272 TV. Banyaknya kendaraan bernama “Truck” yang memaksa diriku untuk mengurangi kecepatan dan terpaksa aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku gak bisa menggilas kemacetan dan untuk kembali mendahului vixon itu aku sungguh tak sanggup. Mungkin karena Truck begitu besar dan tak terjangkau oleh ku sehingga aku suka merinding ketika harus berpapasan dengan dia. Dan aku hanya bisa melaju dengan sangat lambat. Entah, kemana perginya vixon merah itu seperti lenyap diterpa angin.....

Meski aku tak ingat wajahnya, tapi aku ingat banged cara dia nyengir evil maknae nya itu bikin kepalaku meradang....
“Lihat saja jika nanti kita bertemu dia lagi” gumamku


**********

Sengaja hari ini aku pulang tepat waktu, aku merasa ada masalah dengan kepalaku. Ingin rasanya cepat-cepat berbaring di kasurku yang empuk.
“Gw pulang dulu yaks teman...” Pamit ku pada orang kantor.

Aku melaju dengan kecepatan standar, mungkin karena kepalaku yang seperti digerumuti semut. Entahlah...
Ketika aku menuju flyover Bungur,  ternyata sudah ada seorang bapak-bapak bertubuh besar berdiri di samping flyover dengan seragam bertuliskan POLISI mengerak-gerakkan tangannya mengisyaratkan kendaraan roda dua dilarang melewati  flyover. Yah.....
“Polisi PELITTTT....” Teriakku kepadanya dibalik helm teropongku tentunya...
Hum..... aku melaju malas melewati jalan biasa.

Jalanan tidak seramai kemaren, mungkin karena sekarang aku pulang lebih awal. Perjalanan kulalui dengan lancar, dan tak banyak yang aku pikirkan mungkin karena nyeri di kepalaku. Tak terasa aku sudah sampai di Buduran, tinggal melewati dua lampu merah lagi ya tak lama lagi sampai rumah lah...
“Gimana kalau sekaang gw ketemu lg ama tuh vixon merah ya??? Tapi gak mungkin banged ada kebetulan seperti itu. Tapi apa yang akan kulakukan kalau hal itu terjadi ya, hem... Sepertinya kepalaku sudah mulai error nih mikir hal yang aneh-aneh. Sudah-sudah cukup”  Aku mengusir pikiran-pikiran aneh itu. Aku tertunduk fiuh.....

Beberapa saat kemudian aku dongakkan kepalaku untuk fokus pada jalanan di depan. Dan... “ Motor di depanku kok ada stiker biru angkatan lautnya yah” ku eja baik-baik plat nomornya “W 3272 TV” whats???
Kuamati dengan cermat motor yang berada tepat didepanku. “Vixon merah, helm ink merah dengan tas menggelantung di bahu kanan. Jaketnya kini hitam. Nah ntuh orang yang kemaren yaks...” Spontan aku teriak. Untuk memastikannya aku tarik gas untuk mendahuluinya dan aku lihat dari kaca spion. Benar itu dia. Kok bisa kebetulan begini??? Hem.... Bodoh amat ah, berarti kali ini aku gak boleh kalah dari dia. Aku tarik gas sekenceng-kencengnya, kali ini aku benar-benar meninggalkan dia jauh di belakang. Haha.... sepertinya sekarang keberuntungan ada padaku karena jalanan gak macet jadi aku dengan bebas tancap gas, he.... Good bye Mr. vixon merah

“Yah.... lampu merah deh” tepat di lampu merah comfeed terpaksa aku hentikan motorku. Jeduk...duk.... terdengar suara benda keras menabrak, varioku terdorong ke depan beberapa centimeter. Aku ditabrak dari belakang, Ni orang dah tau lampu merah masih aja maen tabrak orang, memang tidak terlalu keras tapi tetap saja aku tidak terima, mumpung lagi berhenti di lampu merah, ntar kumaki-maki aja tuh orang. Spontan ku tengok orang dibelakang. Whats????
“Heh???!!! “ Aku terkejut karena ternyata yang sengaja menabrak tepat dibelakangku adalah vixon merah itu, padahal sejak tadi aku sudah tidak melihat bayanganya di kaca spion.  Kok bisa???
Dongkolllll banged...... kulihat wajah empunya vixon merah itu dengan seksama, dibalik kaca helm ink merahnya ternyata dia menahan tawa. “Heh??!!” Dan aku hanya bisa termanggu dan hanya kata “Heh” keluar dari mulutku. Apa coba???
What the meaning is.....

Seketika lampu hijau menyala, tanpa babibu lagi kutancap gas tak menghiraukannya. Kulihat sesekali di kaca spion untuk meyakinkan bahwa dia tak lagi ada dibelakangku. Fiuh.... akirnya dia sudah lenyap.... menuju flyover buduran. Seperti biasa aku tancap gas sekencang-kencangnya. Sambil berteriak. “Aa......”
Kubuang penat disana.

Hem,, kira-kira sepuluh menit lagi sampai rumah pikirku. Motorku tetap melaju kencang menuju arah masjid agung. Jalanan sepi banget, aku mulai menurunkan gas karena hanya tersisa satu tikungan lagi menuju jalan setapak yang tak boleh dilalui dengan kecepatan tinggi.

Dan tanpa sengaja aku melihat kaca spion “Kok dibelakang gw ada pengendara motor pake helm merah ya??” tanyaku pada diri sendiri semakin jelas aku lihat ternyata dia si Mr.Vixon merah itu lagi tepat dibelakangku, jarak kita hanya beberapa meter saja dijalanan yang sepi ini. Dan dia tidak mencoba untuk mendahuluiku meski aku melaju cukup pelan. Kok bisa???
Berbagai pertanyaan timbul dalam kepalaku saat ini. Dan saat aku menyalakan lampu riting kanan yang menandakan aku akan belok ke arah jalan setapak. Mr. Vixon merah itu sengaja tancap gas melewati aku dari arah kiri, Mungkin mengisyaratkan good bye... Dan aku hanya terbengong sambil melihatnya lenyap di kaca spion..

Hem... kebetulan yang aneh....