Mekanisme
Pemanasan Global
Mekanisme pemanasan global dimulai
dari radiasi matahari yang dipancarkan ke bumi. Dari cahaya matahari yang masuk
ke bumi akan ditahan oleh lapisan ozon agar sinar yang masuk ke dalam bumi
adalah sinar yang tidak membahayakan bagi makhluk hidup. Lapisan ozon tersebut
akan mempertahankan suhu bumi agar tetap stabil. Radiasi matahari yang masuk ke
bumi dalam bentuk gelombang pendek yang menembus atmosfer bumi kemudian berubah
menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan bumi. Setelah mencapai
permukaan bumi, sebagian gelombang dipantulkan kembali ke atmosfer kembali.
Akan tetapi tidak semua gelombang panjang yang dipantulkan kembali oleh bumi
dapat menembus atmosfer menuju angkasa luar karena dihadang dan diserap oleh
gas-gas yang berada di atmosfer yang disebut gas rumah kaca.
Peristiwa terperangkapnya gelombang
panjang di atmosfer oleh gas rumah kaca lebih dikenal dengan efek rumah kaca.
Semakin meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akibat bertambahnya
aktivitas manusia menyebabkan efek rumah kaca semakin besar dan tidak
terkendali yang pada akhirnya mengakibatkan pemanasan global.
Gambar 2.5.
Proses terjadinya efek rumah kaca (environmental national geographic, 2008)
Proses
terjadinya efek rumah kaca menurut environmental national geographic (2008)
terdiri dari 3 tahap. Tahap pertama, ketika radiasi matahari mencapai atmosfer
bumi, sebagian panas akan dipantulkan oleh atmosfer dalam bentuk sinar infra
merah, dan sebagian lagi akan diteruskan ke permukaan bumi. Hal ini menyebabkan
permukaan bumi menjadi hangat. Tahap kedua, permukaan bumi akan memantulkan
kembali panas yang dipancarkan dan sebagian diserap atau diikat oleh gas rumah
kaca (kabondioksida, metana, dan natritokside) di atmosfer. Proses inilah yang
mencegah terlepasnya panas matahari ke luar angkasa. Tahap terakhir, sebagian dari
panas akan kembali ke permukaan bumi sehingga bumi tetap hangat dan nyaman
untuk ditinggali oleh seluruh makhluk hidup di dalamnya. Tingkat konsentrasi
gas rumah kaca yang berada di atmosfer akan berbanding lurus dengan panas yang
terperangkap di atmosfer. Sehingga semakin tinggi konsentrasi gas rumah kaca
maka panas yang akan kembali ke permukaan bumi semakin besar dan bumi tidak
lagi hangat akan tetapi panas. Peningkatan gas rumah kaca dalam atmosfer
disebabkan oleh bertambahnya aktivitas manusia. Beberapa aktivitas manusia yang
mengeluarkan gas rumah kaca seperti metana, karbondioksida dan nitritokside antara
lain proses industri, pertanian dan peternakan, pemakaian bahan bakar fosil.
Peningkatan gas rumah kaca akibat aktivitas manusia dapat dilihat pada Gambar
2.6.
Gambar 2.6. Proses peningkatan gas
rumah kaca (BMKG,2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar